https://www.facebook.com/grosirkaosdistrobandung
GROSIR KAOS ANAK KARAKTER MURAH
grosir kaos anak karakter murah dan berkualitas di bandung
Minggu, 05 April 2015
Selasa, 13 Januari 2015
Sejarah Bandung
Kota Bandung adalah aslinya/soal makanan tiada bandingannya/Untuk pemuda serta penghiburan
tape dan oncom tiada saingannya/ Demikian sebagian lirik lagu Ole-ole Bandung yang diciptakan Ismail Marzuki bahwa sejak awal kelahirannya Bandung adalah surga kuliner, sekaligus juga tempat menarik untuk wisata. Karena letak geografisnya strategis antara gunung dan situ yang mempunyai pemandangan elok, Bandung menarik bagi mereka yang suka berpetualang.
Pada 1950-an mengendarai sepeda motor merupakan kegiatan petualangan yang digemari di beberapa kota di Jawa. Bandung adalah tujuan menarik bagi para wisatawan petualang ini. Sejumlah orang yang tinggal di Kota Bandung sendiri menggemari kegiatan ini.
Pada Minggu pagi 16 Desember 1951 warga Bandung terpukau pada suara knalpot dari sekitar 70 motor melewati seluruh lapangan Tegalega kemarin pagi yang diselenggarakan Ikatan Perwira Cabang Bandung. Perlombaan sepeda motor khusus untuk tentara berjalan dengan meriah.Para promoter dari perlombaan sepeda motor ini boleh emrasa bangga dengan hasil-hasil yang telah dicapainya. Demonstrasi 14 prajurit bintara dan bawahan. Ikut juga Van Demmel Drandt juara balap motor sebelum perang, Kapten Handjojo, Letnan Musi. Sekitar jam 8.00 para peserta dari bintara bawahan mengendarai Harley Davidson BSA dibawah pimpinan Letnan Obos (Pikiran Rakjat, 17 Desember 1951).
Lapangan Tegallega menjadi ruang publik tempat diselenggarakan berbagai macam kegiatan. Pacuan kuda dalah kegiatan yang kerap diadakan. Star Weekly edisi 27 Juni 1953 melaporkan jalannya pertandingan pacuan kuda yang cukup besar.
Kami berada di lapangan Tegallega, Bandung hari itu tanggal 20 Juni dan keesokan harinja Preanger Wedloop Societet (Perhimpunan Patjuan Kuda Priangan) telah menyelenggarakan patjuan-patjuan berhubungan dengan ulang tahunnja jang ke 90. Nomor yang dipertandingkan hari pertama 1000 meter diikuti 35 ekor kuda (20 Juni 1953) dan hari kedua 40 ekor kuda (21 Juni 1953)
Untuk kongkouw lebih lama lagi kami tidak sempat karena untuk kedua kalinya bel berbunji. Dan sekarang adalah gilirannya para jockey untuk turun ke lapangan. Mereka memakai baju sutera bertangan panjang yang warnanya menyilaukan mata. Dari oranye sampai merah dan dari kuning sampai biru. Ada yang berlurik dan ada juga yang berbintang. Selain itu dari mereka diperlengkapi dan keplaarzen (semacam sepatu boot).
Di antara publik dilaporkan hadir pembesar-pembesar militer, di antaranya Kolonel Kawilarang (Pangdam Siliwangi masa itu) , yang memang pencinta sport balapan kuda dan Kolonel Sadikin, mantan Pangdam sebelumnya . Apalagi ikut serta seekor kuda tentara.
Jockey masa itu tugasnya melatih kuda disamping gaji ia mendapat Rp5 untuk tiap putaran dan kalau menang ia mendapat 10 persen dari hadiah uang yang disediakan. Hadiah uang itu antara Rp 400 hingga Rp 650. Disediakan juga premi untuk kuda sebesar Rp 100 . Laporan pacuan kuda ini juga di Pikiran Rakjat, edisi 22 Juni 1953 ).
Lapangan Tegallega pernah juga menjadi tempat arena balap sepeda motor. Laporan di Pikiran Rakjat, Senin 17 Desember 1951 menyebutkan publik terpaku oleh demonstrasi akorobatik.Suara knalpot dari sekitar 70 motor melewati seluruh lapangan Tegalega pada Minggu 16 Desember 1951) yang diselenggarakan Ikatan Perwira Cabang Bandung.
Perlombaan sepeda motor khusus untuk tentara berjalan dengan meriah. Para promotor dari perlombaan sepeda motor ini boleh merasa bangga dengan ahsil-haisl yang telah dicapainya. Demonstrasi 14 prajurit bintara/bawahan. Ikut juga Van Demmel Drandt juara balap motor sebelum perang, kapten Handjojo, Letnan Musir. Jam 8.00 para peserta dari bintara bawahan mengendarai Harley Davidson BSA dibawah pimpinan Letnan Obos
Pertandingan olahraga yang cukup ramai di Bandung ialah pertandingan bulutangkis Indonesia mlewan Singapura yang dilangsungkan di Concordia. Di antara pemain Indonesia terkemuka waktu itu ialah Ferry Souneville dan Eddie Yusuf dari Jakarta. Di antara penonton terdapat Kolonel Kawilarang, Pangdam Siliwangi. Walaupun Tim indonesia kalah para penoton Bandung puas karena semangat pemain yang tidak kenal menyerah (Pikiran Rakjat, 21 April 1953.
Kawasan hutan masih bertebaran di Kota bandung, pada masa itu maish menjadi tempat yang cocok untuk adventure. Kawasan Ciumbuleuit masih mempunyai hutan karet yang luas. Wilayah ini kerap menjadi demonstrasi dan uji coba. Misalnya saja pada Rabu, 14 Oktober 1953 sejumlah traktor dari Universal motor (jip dengan rida-roda besra yamng tinggi dan bermotor disel) menunjukkan kebolehannya. Demonstrasi itu dihadiri oleh sejumlah perwira militer (Pikiran Rakjat, 15 Oktober 1953).
Pelesir di Dalam dan Luar Kota
Pikiran Rakjat edisi Senin, 15 Oktober 1951 melaporkan bahwa Kota Bandung menerima kunjungan para duta besar dan kepala perwakilan Indonesia di luar negeri yang baru saja selesai konfrensi di Jakarta. Rombongan itu antara lain Menteri Luar Negeri Ahmad Subardjo, Dubes RI untuk AS Djumhana Wiraatmadja, Dr. Sudarsono Dubes RI untuk India dan Birma, M. Utojo Dubes Indonesia untuk Australia.
Rombongan tiba di Andir Minggu 14 Oktober 1951 pukul 10.30. Dari Andir para tamu menggunakan otobis berwisata ke Lembang. Setelah menikmati pemandangan gunung menghijau dari hotel Grand Lembang, rombongan kembali ke Bandung melihat Jalan Braga dan makan siang di Hotel homman sebelum kembali ke Jakarta.
Jalan Braga menjadi kawasan kota yang makin semarak. Sejumlah toko bergengsi berada di kawasn ini dengan produk yang branded seperti Java Stores Braga 29 A jual arloji, weker, lonceng (sekaligus reparasi arloji), juga terdapat Toko Salabintana (dibuka 1951) dan Toko Arloji lainnya milik A. Kasoem, Toko Tremola Braga 48 A. Toko Sepatu, Bata merek ternama juga ada di Braga, lainnya adalah Hanna Store yang menjual sepatu dengan kisaran harga Rp39,90 hingga Rp69 untuk laki-laki dfewasa dan perempaun dewasa Rp 16,90 hingga Rp45.
Toko pakaian yang kondang antara lain Maison Josy modern kartstylist di Jalan Braga 60 A , Toko De Bijenkorf Braga 27 menjual kemeja sport, handuk, mantel untuk wnaita, hingga pakaian cowboy untuk anak-anak, serta Happy Store selain pakaian menawarkan kostum sepakbola dengan harga Rp150-Rp175 hingga Rp275. Untuk mereka yang mau makan dan kongkrong ada Maison Bogerijen dan Resto Es krim Baltic untuk tempat makan dan kongkouw. ( Pikiran Rakjat,2 Januari, 6 Januari, 23 Januari 1953)
Akhir Februari hingga pertengahan Maret 1954 Perfini di bawah pimpinan Usmar Ismail menjadikan kawasan Jalan Braga sebagai tempat syuting filmnya yang kelak mengantarkannya menjadi sutradara kondang Indonesia, Lewat Djam Malam. Harian Pikiran Rakjat, edisi 5 Maret 1954 melaporkan rombongan pemain termasuk Alcaff dan Netty Herawati dan yang lainnya berada di Bandung untuk syuting yang mengambil tempat antara lain di muka Hotel Preanger, Jalan lembang dan Tjiatoel. Seharusnya syuting itu mengambil lokasi di Restoran Baltic, namun batal karena kasir Restoran bernama Tjoa Kim Hoat tidak setuju karena terlalu malam.
Seorang berinisial HM, warga Jalan Malabar Bandung dalam tulisannya di Pikiran Rakjat, 1 Agustus 1951 melukiskan bahwa Braga adalah kawasan yang penuh mobil, selalu padat dengan manusia, tempat whisky dan brandi mengalir deras. Di kawasan ini uang berhamburan dan tak peduli jam lama pada waktu itu masih berlaku.
Besarnya potensi menonton bioskop dari warga kota Bandung mendorong munculnya rencana bioskop baru pada April 1954 di Jalan Braga. Pikiran Rakjat edisi 29 April 1954 menyebutkan bangunannya berda di sut Jalan Braga dan Jalan Suniaraja. Gedung itu dibangun bertingkat di mana di bagian bawah dibuka 5 buah toko. Ruangan bawah menghadap Jalan Suniaraja dipakai untuk lobby. Bioskop ini menampung 460 orang disebutkan bioskop yang tidak terlalu besar namun akan menjadi bioskop elite.
Laporan itu menyebutkan keistimewaan bioskop bentuk ruangannya yang waailer vormig (berbentuk kipas). Film yang direncanakan diputar di bioskop ini ialah film yang menyasar ke segmen high class bersama bioskop Elita. Gedung bioskop ini kepunyaan Sinargalih Concern. Kelak warga Kota Bandung mengenalnya dengan nama Braga Sky.
Dalam buku profil Propinsi Jawa Barat yang diterbitkan Kementerian Penerangan pada 1953 sejumlah kawasan wisata yang berkembang adalah Pengalengan (Bandung Selatan) adalah daerah yang cocok untuk berbulan madu. Para pelancong juga disebutkan menyerbu Danau Cileunca untuk berenang . Kesempatan naik gunung (trekking) didapati di Lembang dengan mengeluarkan uang Rp 30 cukup menikmati Lembang penuh dengan bunga-bunga. Mereka mencapai Kawah Tangkubanprahu dengan menggunakan jalan hutan yang penuh dengan pohon-pohon pinus serta bunga-bungaan di bawahnya.
Selasa, 06 Januari 2015
7 Hal Sepele Yang Bikin Cepat Tua
Tak ada orang yang ingin cepat tua di dunia ini. Justru banyak orang yang berlomba-lomba melakukan banyak hal untuk membuat mereka tetap muda. Meski begitu, tanpa disadari terdapat beberapa hal sepele yang bisa membuat seseorang lebih cepat tua.
Berikut adalah beberapa hal sepele dalam kehidupan sehari-hari yang bisa membuat Anda cepat tua, seperti dilansir oleh Huffington Post (15/04).
1. Sarung bantal
Tidur cukup tentu baik untuk kesehatan. Namun sarung bantal bisa jadi sebaliknya. Para ahli menjelaskan bahwa sarung bantal bisa mengambil kelembapan tubuh, yang pada akhirnya bisa membuat wajah terlihat lebih tua. Selain itu, sarung bantal juga bisa meninggalkan kerutan dan garis-garis tipis pada wajah. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya Anda menggunakan sarung bantal yang terbuat dari sutra. Sutra mengandung asam amino yang sama dengan pelembap sehingga sarung bantal dari sutra tak akan mengambil kelembapan kulit.
2. Tersenyum
Semua orang tentu suka tersenyum. Tetapi sama seperti ketika wajah Anda berkerut, tersenyum juga bisa meninggalkan garis-garis halus di sekitar wajah, terutama pada bagian bibir. Kulit bisa kehilangan elastisitasnya ketika seseorang beranjak tua, sehingga garis yang dibuat oleh senyuman kadang bisa meninggalkan bekas.
3. Pemanas atau pendingin ruangan
Lingkungan yang terlalu kering juga bisa menyebabkan kulit cepat menua. Misalkan ketika Anda sering menggunakan pendingin atau pemanas ruangan. Pendingin ruangan bisa menyebabkan kulit semakin kering. Kulit yang kering akan semakin mudah berkerut dan menyebabkan garis-garis usia.
4. Minum dari botol atau sedotan
Ketika minum dari botol atau sedotan, bibir anda akan mengerucut. Ini akan membuat kerutan di daerah bibir. Dengan bertambahnya usia, kerutan itu akan semakin nyata dan membekas. Untuk itu, sebaiknya jangan terlalu banyak minum menggunakan botol atau sedotan. Jika tidak, jangan mengerucutkan bibir Anda saat minum dari botol atau sedotan.
5. Menonton TV
Setelah berusia 25 tahun menonton televisi bisa mengurangi usia Anda sebanyak 21,8 menit., berdasarkan penelitian di Australia pada 2011. Dengan begitu jika Anda menonton televisi enam jam setiap hari, Anda akan kehilangan 4,8 tahun usia Anda dibandingkan dengan orang yang tak menonton televisi.
6. Gula
Gula tak hanya bisa menyebabkan diabetes atau buruk untuk berat badan, namun juga untuk kulit. Para ahli menjelaskan bahwa gula bisa merusak kolagen dan elastin yang dibutuhkan kulit untuk tetap muda dan kencang. Jika tak ingin cepat tua sebaiknya kurangi kadar gula yang Anda konsumsi setiap hari.
7. Menahan amarah
Menahan amarah tampaknya tak berhubungan dengan kulit. Namun penelitian menunjukkan bahwa menahan marah dan dendam bisa membuat Anda lebih cepat tua dan lebih cepat mati. Sebaiknya salurkan kemarahan Anda dengan baik, dan jangan mudah mendendam.
Tujuh hal di atas mungkin sering Anda lakukan dalam keseharian. Meski tampak remeh namun jika dilakukan terus-menerus, ketujuh hal di atas bisa membuat Anda cepat tua.
Repost by : Grosir Kaos Anak
sumber merdeka.com
Berikut adalah beberapa hal sepele dalam kehidupan sehari-hari yang bisa membuat Anda cepat tua, seperti dilansir oleh Huffington Post (15/04).
1. Sarung bantal
Tidur cukup tentu baik untuk kesehatan. Namun sarung bantal bisa jadi sebaliknya. Para ahli menjelaskan bahwa sarung bantal bisa mengambil kelembapan tubuh, yang pada akhirnya bisa membuat wajah terlihat lebih tua. Selain itu, sarung bantal juga bisa meninggalkan kerutan dan garis-garis tipis pada wajah. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya Anda menggunakan sarung bantal yang terbuat dari sutra. Sutra mengandung asam amino yang sama dengan pelembap sehingga sarung bantal dari sutra tak akan mengambil kelembapan kulit.
2. Tersenyum
Semua orang tentu suka tersenyum. Tetapi sama seperti ketika wajah Anda berkerut, tersenyum juga bisa meninggalkan garis-garis halus di sekitar wajah, terutama pada bagian bibir. Kulit bisa kehilangan elastisitasnya ketika seseorang beranjak tua, sehingga garis yang dibuat oleh senyuman kadang bisa meninggalkan bekas.
3. Pemanas atau pendingin ruangan
Lingkungan yang terlalu kering juga bisa menyebabkan kulit cepat menua. Misalkan ketika Anda sering menggunakan pendingin atau pemanas ruangan. Pendingin ruangan bisa menyebabkan kulit semakin kering. Kulit yang kering akan semakin mudah berkerut dan menyebabkan garis-garis usia.
4. Minum dari botol atau sedotan
Ketika minum dari botol atau sedotan, bibir anda akan mengerucut. Ini akan membuat kerutan di daerah bibir. Dengan bertambahnya usia, kerutan itu akan semakin nyata dan membekas. Untuk itu, sebaiknya jangan terlalu banyak minum menggunakan botol atau sedotan. Jika tidak, jangan mengerucutkan bibir Anda saat minum dari botol atau sedotan.
5. Menonton TV
Setelah berusia 25 tahun menonton televisi bisa mengurangi usia Anda sebanyak 21,8 menit., berdasarkan penelitian di Australia pada 2011. Dengan begitu jika Anda menonton televisi enam jam setiap hari, Anda akan kehilangan 4,8 tahun usia Anda dibandingkan dengan orang yang tak menonton televisi.
6. Gula
Gula tak hanya bisa menyebabkan diabetes atau buruk untuk berat badan, namun juga untuk kulit. Para ahli menjelaskan bahwa gula bisa merusak kolagen dan elastin yang dibutuhkan kulit untuk tetap muda dan kencang. Jika tak ingin cepat tua sebaiknya kurangi kadar gula yang Anda konsumsi setiap hari.
7. Menahan amarah
Menahan amarah tampaknya tak berhubungan dengan kulit. Namun penelitian menunjukkan bahwa menahan marah dan dendam bisa membuat Anda lebih cepat tua dan lebih cepat mati. Sebaiknya salurkan kemarahan Anda dengan baik, dan jangan mudah mendendam.
Tujuh hal di atas mungkin sering Anda lakukan dalam keseharian. Meski tampak remeh namun jika dilakukan terus-menerus, ketujuh hal di atas bisa membuat Anda cepat tua.
Repost by : Grosir Kaos Anak
sumber merdeka.com
Senin, 05 Januari 2015
AKHLAK ITU PALING MULIA & UTAMA
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم
ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪ
Jangan merasa gelisah hati walaupun tak memiliki wajah cantik nan memikat hati banyak lelaki..
Jangan pula merasa rendah diri walaupun kita tak memiliki wajah manis yang jadi incaran banyak lelaki..
Jangan merasa gelisah hati walaupun tak memiliki wajah tampan yang bakal menjadi idaman banyak wanita..
Jangan pula merasa rendah diri walaupun tak memiliki wajah ganteng yang bakal dikerubuti banyak wanita..
Asal keimanan tetap dihati..
Asal lisan senantiasa sopan..
Asal akhlak melekat mulia..
Asal takwa selalu tertanam di dada..
Itulah arti kecantikan yang sebenarnya..
Itulah arti ketampanan yang sesungguhnya..
Inna Akramakum 'Indallahi Atqakum..
" Sesungguhnya yang paling mulia di hadapan ALLAH adalah karena takwanya "
Bukan karena kecantikan atau ketampanannya,,,,,
Saatnya kita harus bangga dengan kecantikan lisan dan akhlak kita..
Bukan membanggakan kecantikan atau ketampanan yang bisa menjerumuskan..
Yaa ALLAH sebagaimana ENGKAU telah menciptakan segala kesempurnaan kami..
Maka perindah kan lah Akhlaq2 Kami Yaa RABB..
_Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin.._.
INI LHO 7 PENYEBAB PERUT BUNCIT
Perut buncit terasa mengganggu? Melakukan apapun terasa kurang nyaman, kurang pede, sebenarnya perut buncit pun membuktikan bahwa kita kurang ‘nyunah’, karena jika kita mengikuti kebiasaan hidup Rasulullah Saw, insya Allah tidak akan mengalami perut buncit.
Berikut ini beberapa penyebab perut menjadi buncit:
1.Terlalu Banyak duduk
Sadar atau tidak, kebiasan duduk yang telalu lama setiap harinya adalah pemicu utama perut buncit, coba hitung berapa lama kita duduk dalam sehari semalam, baik di rumah, di tempat kerja maupun di sekolah, kurangi atau imbangi aktivitas duduk kita dengan aktivitas lainnya dengan berolah raga.
2. Banyak mengonsumsi gula dan karbohidrat.
Orang Indonesia memang sudah memiliki mindset bahwa makan tidak akan merasa kenyang tanpa memakan nasi atau karbohidrat lainnya. Akan tetapi ketika berlebihan kadarnya, akhirnya perut pun menggunung.
3. Tidur tak teratur
Tidur terlalu larut malam dan bangun kesiangan juga merupakan faktor penyebab terjadinya perut buncit, hal ini menyebabkan metabolisme menjadi tidak teratur atau bermasalah.
4. Kurang olahraga.
Sangat jelas sekali bahwa kurang olahraga dapat membuat perut menjadi buncit, sesibuk-sibuk apapun kita, sempatkanlah waktu untuk berolahraga setiap harinya, jika tidak bisa setiap hari maka cobalah waktu seminggu sekali.
5. Tidur setelah makan
Setelah makan langsung tidur? Tentu saja efeknya kurang baik untuk kesehatan, hilangkan kebiasaan ini jika ingin gunungan lemak di perut berkurang sedikit demi sedikit.
6. Konsumsi junkfood berlebihan
Makanan cepat saji seperti burger, mi instan, dan lain sebagainya juga menjadi pemicu timbunan lemak di perut.
7. Ngemil di atas jam 9 malam
Hentikan kebiasaan makan atau ngemil di atas jam 9 malam, karena hal ini dapat memperparah kondisi perut.
Nah, demikian tadi beberapa penyebab perut menjadi buncit, silahkan berbagi manfaat dengan share artikel ini.
===================
sumber : wartadakwah
Berikut ini beberapa penyebab perut menjadi buncit:
1.Terlalu Banyak duduk
Sadar atau tidak, kebiasan duduk yang telalu lama setiap harinya adalah pemicu utama perut buncit, coba hitung berapa lama kita duduk dalam sehari semalam, baik di rumah, di tempat kerja maupun di sekolah, kurangi atau imbangi aktivitas duduk kita dengan aktivitas lainnya dengan berolah raga.
2. Banyak mengonsumsi gula dan karbohidrat.
Orang Indonesia memang sudah memiliki mindset bahwa makan tidak akan merasa kenyang tanpa memakan nasi atau karbohidrat lainnya. Akan tetapi ketika berlebihan kadarnya, akhirnya perut pun menggunung.
3. Tidur tak teratur
Tidur terlalu larut malam dan bangun kesiangan juga merupakan faktor penyebab terjadinya perut buncit, hal ini menyebabkan metabolisme menjadi tidak teratur atau bermasalah.
4. Kurang olahraga.
Sangat jelas sekali bahwa kurang olahraga dapat membuat perut menjadi buncit, sesibuk-sibuk apapun kita, sempatkanlah waktu untuk berolahraga setiap harinya, jika tidak bisa setiap hari maka cobalah waktu seminggu sekali.
5. Tidur setelah makan
Setelah makan langsung tidur? Tentu saja efeknya kurang baik untuk kesehatan, hilangkan kebiasaan ini jika ingin gunungan lemak di perut berkurang sedikit demi sedikit.
6. Konsumsi junkfood berlebihan
Makanan cepat saji seperti burger, mi instan, dan lain sebagainya juga menjadi pemicu timbunan lemak di perut.
7. Ngemil di atas jam 9 malam
Hentikan kebiasaan makan atau ngemil di atas jam 9 malam, karena hal ini dapat memperparah kondisi perut.
Nah, demikian tadi beberapa penyebab perut menjadi buncit, silahkan berbagi manfaat dengan share artikel ini.
===================
sumber : wartadakwah
Sports media: ESPN feels the loss of Stuart Scott
Stuart Scott, who died Sunday, had received an award at the 2014 ESPYs, giving a heartwarming, heartbreaking speech.
By Chad FinnGLOBE STAFF
When anchor Hannah Storm announced during the 9 a.m. hour of “SportsCenter” that longtime ESPN personality Stuart Scott had died Sunday morning after a long battle with cancer, her poignant words, delivered while fighting back tears, were the first confirmation his colleagues were not prepared to say goodbye even as the network had prepared a goodbye.
“Those of us here at ESPN fortunate enough to work with Stuart saw how he lived,’’ said Storm. “And in the past seven years, as he fought cancer, we saw why he lived. For his daughters, Taelor and Sydni. And so today we choose not to say that Stuart lost to cancer at the age of 49. Instead, we’ll simply say we all lost Stuart.”
It was fitting that the sad news was delivered on “SportsCenter.” That was the program upon which Scott made his name in the ’90s by coining such lasting catchphrases as “cool as the other side of the pillow” and “booyah!’’ which served as punctuation on a particularly impressive highlight.
What was impressive, and perhaps a little jarring too, is that ESPN had Scott highlights ready to go Sunday morning in the form of a 15-minute tribute narrated by Robin Roberts, a cancer survivor and longtime colleague.
The segment, which served as a bridge into the network’s “Postseason NFL Countdown” program, featured anecdotes and recollections from friends and peers, a tribute to a life well lived. But it must have been strange for them to record such a farewell and to speak of Scott in the past tense before he was gone.
Scott received the Jimmy V Perseverance Award at the 2014 ESPYs in July, delivering a heartwarming and heartbreaking speech that will be remembered longer than any of his catchphrases. But his recent prolonged absence from ESPN — his employer for 22 years — and an unexpected tribute during “Monday Night Countdown” led by anchor Suzy Kolber in early December, might have been interpreted as harbingers for Sunday’s news.
Perhaps the warmest tribute came from someone who no longer works at ESPN. Rich Eisen has been the lead anchor on the NFL Network since 2003. But he made his name as a “SportsCenter” anchor, often working alongside Scott on the popular 11 p.m. edition.
‘Stuart was one of the most joyful, full-of-life individuals I have come across. He lived his life the way his parents wanted him to live it . . . He broadcast the same way. A groundbreaking broadcaster in the world of sports television. I love this man. I still love this man.’
“Stuart was one of the most joyful, full-of-life individuals I have come across,” said Eisen on the air Sunday, minutes after receiving the news. “He lived his life the way his parents wanted him to live it. He broadcast the same way. A groundbreaking broadcaster in the world of sports television. I love this man. I still love this man.”
During his 2½-minute tribute, Eisen made mention of “even those who hated on [Scott]. Because he thrived on it.” It was an interesting acknowledgment, because while Scott imitated no one and a generation imitated him, an indication of true originality, he did have his share of detractors.
Some criticisms were just. His slam-poetry phase in introducing a highlight was more indulgent than innovative. And he could be shameless in ingratiating himself to players, as evidenced most embarrassingly by his forget-those-guys embrace of Ravens linebacker Ray Lewis after a tense line of questioning before Super Bowl XXXV.
There was some drifting into hyperbole during Sunday’s tributes — “Countdown” host Chris Berman said, “Stuart made ESPN what it is,” in an otherwise lucid and genuine homage — but the urge to exaggerate is understandable in sad circumstances. And the impact of Scott’s career was overwhelmingly evident on social media. LeBron James, Kobe Bryant, Tiger Woods, and Jon Lester (“@stuartscott you will always be as cool as the other side of the pillow my man,’’ the Cubs pitcher and cancer survivor tweeted) were among those prominent in the sports world to pay homage.
But it was the words of his peers that had the most impact, particularly on “Postseason NFL Countdown.” The show features Berman and the panel of Mike Ditka, Tom Jackson, Cris Carter, and Keyshawn Johnson, longtime colleagues and, in some cases, confidantes of Scott.
Their collective grief for and appreciation of Scott were palpable.
“I’m sure he would want us to remember him for his passion and above all for his dignity,’’ said Berman. “So we will. We love you, Stu.”
“He was a role model for me. He talked on ‘SportsCenter’ like me and my friends talked,’’ said Carter.
Johnson remembered the advice Scott gave him when he joined ESPN. “[He told me] don’t change who I was. Be exactly who I was supposed to be. Looking at him, knowing that he was able to bring that hip-hop culture, that urban feel, to television sports broadcasting, something that’s never been done before, gave me the hope that I didn’t have to be some corporate guy in a white shirt and red tie and sit there and talk a certain way.”
Johnson paused, wiping away tears.
“I’m trying to find words,” he said.
“You did it,’’ said Berman. “You all did it.”
Saya Pengemis Cinta
by Jamil Azzaini
Salah satu cara untuk meningkatkan derajat dan mempercepat kesuksesan adalah bergaul dengan orang hebat. Apakah itu mudah? Jawabnya, tergantung. Dulu, bagi saya yang berlatar belakang keluarga miskin, dari kampung, tidak punya keahlian khusus ternyata sangatlah sulit bergabung ke lingkungan itu.
Saya pernah menjadi “pengemis cinta” selalu mencari perhatian dan berusaha agar diajak ke lingkungan mereka. Hasilnya? Dicuekin, dikacangin, dipandang sebelah mata, kehadiran saya tidak dianggap oleh mereka. Saya terus berusaha lagi untuk bisa bergabung dengan mereka, hasilnya sama saja, tidak ada kemajuan. Sakitnya tuch disini… Sambil menunjuk ke dada.
Akhirnya, saya sadar diri. Saya tidak mau menjadi pengemis cinta kepada sesama manusia, karena itu benar-benar menyiksa. Maka saya salurkan mental pengemis cinta itu kepada Sang Maha dan kekasih-Nya. Di kala orang terlelap, saya berusaha bangun untuk mengemis cinta kepada-Nya. Saya menangis sepuas-puasnya, saya mengemis sehina-hinanya.
Tidak hanya itu, dikala saya sedang bahagia dan pada puncak semangat kerja yang luar biasa. Saya berhenti sejenak untuk mengemis cinta kepada-Nya. Tidak puas dengan itu, di kala saya jenuh, lelah, sepi dan mengalami demotivasi saya semakin menggila untuk mengemis cinta kepada-Nya.
Bukan hanya itu, saya juga berusaha mengemis cinta kepada kekasih-Nya yang paling utama, Muhammad SAW. Bahkan hampir setiap hari saya mengemis cinta kepada-Nya agar kelak saya bisa memeluk kekasih-Nya, mencium tangannya dan tentu bersamanya di surga.
Saat rindu saya membuncah kepada sang kekasih, saya hanya bisa bersenandung ,”Ya nabi salam, ‘alaika. Ya rosul salam, salam ‘alaika. Ya habib salam ‘alaika, sholawatullah ‘alaika.” Saya tidak tahu, apakah cinta saya bersambut atau tidak. Namun, saat mengemis cinta kepada-Nya ada kenikmatan, ada kepuasan. Dan tentu saya bisa berkata, “Bahagianya tuch, disini.” Sambil menunjuk ke dada…
Dampak lainnya, entah dorongan energi dan kekuatan dari mana, orang-orang hebat lain yang saya kenal akhirnya datang mendekat. Saya bisa bersahabat dengan mereka. Saya bisa datang ke rumahnya. Mereka datang ke rumah saya. Mereka siap menjadi mentor dan pendamping bagi keberhasilan anak-anak saya. Bahkan, diantara mereka ada yang seperti saudara kandung saya.
Saran saya, jauhilah menjadi pengemis cinta kepada sesama. Namun demikian jangan tanggalkan profesi Anda sebagai pengemis cinta. Jadilah pengemis cinta yang bermartabat, punya harga diri dan jauh dari kehinaan. Semua itu terjadi apabila Anda menjadi pengemis cinta kepada penguasa semesta.
Mari kita berlomba menjadi pengemis cinta di tahun 2015, sembari terus berharap agar cinta kita kepada-Nya tidak bertepuk sebelah tangan.
Ya Allah, saya benar-benar mencintai-Mu. Saya pun mencintai kekasih-Mu, Muhammad SAW. Terimalah cintaku… Terimalah cintaku… Terimalah cintaku…
Salam SuksesMulia...
Salah satu cara untuk meningkatkan derajat dan mempercepat kesuksesan adalah bergaul dengan orang hebat. Apakah itu mudah? Jawabnya, tergantung. Dulu, bagi saya yang berlatar belakang keluarga miskin, dari kampung, tidak punya keahlian khusus ternyata sangatlah sulit bergabung ke lingkungan itu.
Saya pernah menjadi “pengemis cinta” selalu mencari perhatian dan berusaha agar diajak ke lingkungan mereka. Hasilnya? Dicuekin, dikacangin, dipandang sebelah mata, kehadiran saya tidak dianggap oleh mereka. Saya terus berusaha lagi untuk bisa bergabung dengan mereka, hasilnya sama saja, tidak ada kemajuan. Sakitnya tuch disini… Sambil menunjuk ke dada.
Akhirnya, saya sadar diri. Saya tidak mau menjadi pengemis cinta kepada sesama manusia, karena itu benar-benar menyiksa. Maka saya salurkan mental pengemis cinta itu kepada Sang Maha dan kekasih-Nya. Di kala orang terlelap, saya berusaha bangun untuk mengemis cinta kepada-Nya. Saya menangis sepuas-puasnya, saya mengemis sehina-hinanya.
Tidak hanya itu, dikala saya sedang bahagia dan pada puncak semangat kerja yang luar biasa. Saya berhenti sejenak untuk mengemis cinta kepada-Nya. Tidak puas dengan itu, di kala saya jenuh, lelah, sepi dan mengalami demotivasi saya semakin menggila untuk mengemis cinta kepada-Nya.
Bukan hanya itu, saya juga berusaha mengemis cinta kepada kekasih-Nya yang paling utama, Muhammad SAW. Bahkan hampir setiap hari saya mengemis cinta kepada-Nya agar kelak saya bisa memeluk kekasih-Nya, mencium tangannya dan tentu bersamanya di surga.
Saat rindu saya membuncah kepada sang kekasih, saya hanya bisa bersenandung ,”Ya nabi salam, ‘alaika. Ya rosul salam, salam ‘alaika. Ya habib salam ‘alaika, sholawatullah ‘alaika.” Saya tidak tahu, apakah cinta saya bersambut atau tidak. Namun, saat mengemis cinta kepada-Nya ada kenikmatan, ada kepuasan. Dan tentu saya bisa berkata, “Bahagianya tuch, disini.” Sambil menunjuk ke dada…
Dampak lainnya, entah dorongan energi dan kekuatan dari mana, orang-orang hebat lain yang saya kenal akhirnya datang mendekat. Saya bisa bersahabat dengan mereka. Saya bisa datang ke rumahnya. Mereka datang ke rumah saya. Mereka siap menjadi mentor dan pendamping bagi keberhasilan anak-anak saya. Bahkan, diantara mereka ada yang seperti saudara kandung saya.
Saran saya, jauhilah menjadi pengemis cinta kepada sesama. Namun demikian jangan tanggalkan profesi Anda sebagai pengemis cinta. Jadilah pengemis cinta yang bermartabat, punya harga diri dan jauh dari kehinaan. Semua itu terjadi apabila Anda menjadi pengemis cinta kepada penguasa semesta.
Mari kita berlomba menjadi pengemis cinta di tahun 2015, sembari terus berharap agar cinta kita kepada-Nya tidak bertepuk sebelah tangan.
Ya Allah, saya benar-benar mencintai-Mu. Saya pun mencintai kekasih-Mu, Muhammad SAW. Terimalah cintaku… Terimalah cintaku… Terimalah cintaku…
Salam SuksesMulia...
Langganan:
Postingan (Atom)